Newest Post
// Posted by :Jeritt Noahren Mulia
// On :Kamis, 20 Maret 2014
Kebiasaan sehat orang Jepang yang membuat umur panjang
Menurut statistik, pria dan wanita
Jepang memiliki umur harapan hidup terpanjang di dunia, 86 tahun untuk
wanita dan 79 tahun untuk pria. Statistik umur harapan hidup ini, masih
jauh lebih tinggi daripada negara adidaya Amerika, 80 tahun untuk wanita
dan 75 tahun untuk pria. Bukan hanya itu, organisasi kesehatan dunia,
WHO, menyebutkan bahwa Jepang pun memiliki prestasi kesehatan dengan
memiliki rata-rata umur tertua di mana seseorang bisa hidup sehat tanpa
gangguan kesehatan / disabilitas bermaksa, yaitu 75 tahun. Secara kasar,
data ini bisa dimaknai, bahwa hingga umur 75 tahun, seorang pria atau
wanita Jepang masih bisa beraktivitas dan bekerja dengan sehat tanpa
keluhan sakit. Lebih jauh lagi, negara yang dikenal sangat terobsesi
dengan hidup sehat untuk warganya ini, memiliki angka terendah obesitas
(kegemukan) di dunia, yaitu sekitar 3%. Dan semua itu ternyata bukan
karena faktor genetik tetapi lebih karena negara ini memiliki segudang
kebiasaan sehat yang belum dipunya negara lain.
Kebiasaan sehat bangsa Jepang menurut
beberapa sumber adalah sebagai berikut :
Me mo taberu yo
Kuliner Jepang dikenal dunia sebagai
kuliner yang menyajikan makanan dengan sangat cantik dan mengikuti tata
cara yang kadang rumit. Naomi Moriyama, penulis Japanese Women Don’t
Get Old or Fat: Secrets of My Mother’s Tokyo Kitchen, mengatakan
dalam bukunya, faktor kecantikan makanan inilah yang membuat orang
Jepang makan lebih lambat dengan tujuan menikmati kecantikan sajian
makanan tersebut. Konsekuensi dari melambatnya proses makan ini adalah
tubuh memiliki waktu untuk mencerna dan membuat si empunya tubuh bisa
menyadari bahwa tubuhnya sudah kenyang.
I have various carbohydrate
Orang Jepang sangat teliti dalam
menghitung jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh mereka. Karena
ketelitian inilah, mereka sangat selektif dalam menghitung jumlah
karbohidrat ke dalam tubuh. Selain jumlah karbohidrat yang tepat, orang
Jepang juga dikenal memiliki variasi karbohidrat yang luas dalam diet
sehari-harinya. Walaupun sama-sama negara pemakan nasi, sebagian besar
orang Jepang ternyata tidak makan nasi 3 kali sehari seperti orang
Indonesia. Ini terjadi karena adanya pilihan karbohidrat lain yang cukup
banyak dan mudah dijumpai seperti spaghetti, pasta, udon (mie
dari beras), soba (mie dari buckle wheat), roti, cereal,
dll. Untuk melengkapi zat gizi yang dikonsumsi, selain karbohidrat,
mereka memastikan bahwa diet mereka adalah diet yang seimbang dengan
sayuran, buah dan ‘daging kurus’ seperti ikan, cumi-cumi, kerang ataupun
udang.
There’s always portion for every food
Sebuah riset menemukan fakta bahwa
manusia cenderung tidak bisa mengukur apa yang mereka makan dan akan
memakan apapun yang disediakan. Dalam hal ini, lagi-lagi Naomi Moriyama
menyebutkan, penyediaan makan ala Jepang yang portion by portion dimulai
dari nasi, protein pertama, protein kedua, sayur segar, sayur acar
hingga sup miso (miso shiru), membuat seseorang terlatih untuk
menakar makanan dan hanya makan sesuai dengan porsi yang dibutuhkan.
Kerugian penyediaan makanan cara Jepang hanya satu, cucian piring akan
bertambah banyak :).
Veggie delight
Jepang termasuk salah satu negara
yang ‘gila sayur’. Hampir sebagian besar komposisi diet makanan di
Jepang adalah sayur, mulai dari acar sayur, salad hingga tumis sayur.
Hal ini juga bisa dilihat, dibandingkan restoran cepat saji,
restoran-restoran Jepang terkenal selalu identik dengan komposisi
sayuran yang banyak, baik dalam bentuk salad, tumis sayur di teppan,
nabe / shabu-shabu maupun tempura sayur.
Lesser cooked, lesser free radical formed
Untuk sebagian besar bangsa yang
memiliki makanan dengan bumbu kaya rempah, makanan Jepang dengan cita
rasa aslinya tidak bisa dibilang enak. Karena orang Jepang sangat
memperhatikan kualitas bahan makanan, sehingga mereka memilih cara
memasak yang sangat minimal untuk mempertahankan cita rasa aslinya.
Sebagian besar bumbu masakan Jepang pun hanya terasa asin (dari shoyu),
manis (dari mirin atau tare) dan gurih (dari ekstrak
atau ekisu), dengan cara pengolahan yang relatif sangat
sederhana seperti direbus, dipanggang atau ditumis sebentar. Karena cara
memasak yang relatif sederhana ini, makanan tidak akan melalui proses
panjang memasak sehingga kerusakan yang terjadi maupun radikal bebas
yang terbentuk dari setiap proses memasak akan menjadi sangat minimal,
membuat kualitas makanan terjaga dengan baik. Hal ini juga yang membuat,
di Jepang banyak sekali tipe makanan yang dimakan secara mentah, baik
daging (bacon, sushi, sashimi), protein (tamago-gohan/nasi
hangat dengan telur mentah) maupun sayuran / kacang-kacangan (nattoo/kedelai
yang sudah difermentasi plus telur mentah, salad).
Lovely green tea and zero calorie drink
Kebiasaan sehat orang Jepang lainnya
adalah meminum teh hijau, yang dikenal memiliki aktivitas anti-oksidan
cukup tinggi. Uniknya, walaupun pahit, orang Jepang lebih senang meminum
teh hijau tanpa gula. Selain meminum teh hijau, orang Jepang juga
dikenal sangat senang meminum manis. Namun, minuman manis di Jepang
sangat mengoptimalkan penggunaan pemanis buatan yang relatif aman dan
sangat jarang menggunakan gula meja 100%. Ini membuat sangat mudah
menemukan minuman di Jepang dengan label calorie off ataupun zero
calorie.
Move, move, move
Dalam salah satu laporannya di jurnal
Preventive Medicine, Akiko Tamakoshi melaporkan, ada 6 faktor
yang melindungi orang Jepang dari ‘cepat mati’. Salah satu dari faktor
tersebut adalah orang Jepang minimal menghabiskan 1 jam dalam sehari
untuk berjalan. Bahkan berjalan adalah termasuk salah satu ketrampilan survival
yang diajarkan pada anak-anak di Jepang sedari kecil. Anak-anak usia
sekolah di Jepang memang tidak diijinkan diantar jemput ke sekolah,
sebaliknya mereka diwajibkan berjalan kaki dari jarak yang telah
ditentukan menuju sekolah. Dengan kebiasaan yang dilatih sejak kecil
ini, maka setiap orang terbiasa dengan berjalan kaki pada jarak yang
jauh. Kemampuan berjalan ini juga didukung oleh lingkungan, di mana
pemerintah menyediakan daerah pedestrian / daerah pejalan kaki yang
sangat terawat yang membuat pejalan kaki sangat terlindungi. Selain itu,
di Jepang tidak ada moda transportasi kecil seperti mikrolet apalagi
ojek, sehingga untuk mencapai rumah dari stasiun kereta atau terminal
bis terdekat, orang Jepang tidak punya pilihan selain jalan kaki. Dan
ternyata kebiasaan berjalan ini, menurut Mayo Clinic, sangat
baik untuk menurunkan kolesterol jahat (LDL), meningkatkan kolesterol
baik (HDL), menurunkan tekanan darah tinggi, menurunkan risiko diabetes
melitus tipe 2, menjaga berat badan, dan juga meningkatkan mood
dan stamina.
Obesity is a sin
Di Jepang, kurus bukan hanya sekedar
harga yang dibayar untuk pakaian ataupun penerimaan msyarakat, tapi
menjadi kurus adalah wajib. Pemerintah Jepang dikenal memiliki
kepedulian besar dengan kesehatan warganya, mengingat sistem pembiayaan
asuransi yang dianut negara ini. Tujuh puluh persen biaya kesehatan
warga ditanggung oleh negara membuat pemerintah harus bekerja keras
untuk membuat warganya sehat di antaranya dengan menetapkan
undang-undang kesehatan tahun lalu yang isinya, dianjurkan atau bahkan
diwajibkan untuk warga yang berusia 40 tahun ke atas memiliki diameter
pinggang kurang dari 85 sentimeter untuk pria dan 90 sentimeter untuk
wanita. Menurut Profesor Kedokteran di Universitas Tokai, Yoichi Ogushi,
konsumsi kalori yang dimakan orang Jepang belakangan ini sudah jauh
berkurang dibanding 10 tahun yang lalu, salah satunya karena kampanye
sehat yang didengungkan oleh pemerintah secara kontinyu.
One ume boshi a day will make a doctor stay away
Umeboshi (dried ume) atau
buah ume yang dikeringkan adalah buah yang berasal dari genus Prunus
mume dan termasuk jenis acar buah yang paling sering ditemukan dalam
makanan-makanan Jepang seperti onigiri (rice ball), o-bento
(makanan kotak), dll. Terkenal di seantero Jepang dengan dominasi rasa
asin dan asam, buah ume atau acar ume, terutama jenis yang sudah
dibumbui (seasoned), termasuk makanan yang berada dalam kategori wajib
ada dalam salah satu waktu makan orang Jepang, baik diletakkan di tengah
nasi untuk membentuk konfigurasi bendera Jepang, maupun dimakan begitu
saja. Buah yang sering disebut sebagai aprikot Jepang di banyak negara
ini, selain memberikan rasa segar di mulut ternyata juga dikenal
memiliki khasiat kesehatan, antara lain sebagai pembersih mulut,
penyeimbang kadar asam lambung, maupun sebagai antiseptik saluran cerna.
Sehingga di Jepang tidak heran ada pepatah berbunyi one umeboshi a
day will make a doctor stay away (satu buah ume sehari akan
menjauhkan diri kita dari dokter) sama seperti layaknya orang Amerika
atau Eropa mengenal one apple a day will make a doctor stay away
(satu buah Apel sehari akan menjauhkan diri kita dari dokter). Ada
beberapa pusat penelitian yang telah melaporkan khasiat buah ume di
jurnal-jurnal internasional. Universitas Nasional Chonnam, Korea, telah
menemukan bahwa ume (atau dikenal sebagai Maesil di Korea) dapat
mengurangi lesi kulit maupun radang kulit pada dermatitis atopik (radang
kulit atopik). Universitas Wakayama, Jepang, juga mengklaim bahwa
memakan buah ume dapat mengurangi gejala radang lambung kronik karena
infeksi kuman Helicobacter pylori. Lebih jauh lagi, Kagoshima
University Graduate School of Medical and Dental Sciences
melaporkan bahwa ekstrak buah ume (MK615), yang sudah dikenal memiliki
efek anti-kanker dan anti-radang, terbukti menghambat pertumbuhan
beberapa jenis bakteri mulut (dari total 500-an jenis) dan juga
berpotensi menghambat pembentukan biofilm oleh Streptococcus mutans,
agen penting yang berperan dalam pembentukan karies gigi.
Harrah's Casino Chester - MapyRO
BalasHapusHarrah's Chester. 777 Harrah's Blvd 논산 출장샵 Chester, PA 18702. Directions 광명 출장마사지 · (484) 751-7711. Call 구리 출장샵 Now · More Info. Hours, 전라북도 출장마사지 Accepts Credit Cards, 대구광역 출장샵